ETS APSI

 Jenis-jenis Sistem Informasi

1. Transaction Processing System (TPS)

Transacion processing system adalah processing system untuk transaksi bisnis seputar koleksi, modifikasi, dan pemulihan dari semua transaksi data. Karakteristik dari TPS meliputi performa, ketahanan, dan konsistensi

TPS juga dikenal sebagai proses transaksi atau real-time proses.

2. Office Automation Sytem (OAS)

Office automation system adalah sistem informasi yang meng-otomatisasikan proses administrasi yang berbeda seperti dokumentasi, perekaman data, transaksi kantor, dll. OAS dibagi menjadi managerial dan aktivitas klerikal. Berikut aktivitas bisnis yang menggunakan tipe sistem informasi ini:
  • Email
  • Voice mail
  • Word Processing

3. Knowledge Work System

KWS adalah salah satu sisten manajemen edukasi yang memudahkan penyebaran informasi atau pengetahuan baru ke dalam proses bisnis. Selain itu, KWS juga menawarkan dukungan dan sumber daya untuk berbagai teknik kreasi pengetahuan, pengaplikasian AI dan sistem grup kolaborasi untuk berbagi ilmu kepada sesama. Berikut beberapa aplikasi yang bekerja dengan KWS.
  • CAD yang digunakan oleh designer
  • Kantor finansial
  • Sistem realiti virtual
4. Sistem Informasi Manajemen 

Sistem Informasi yang digunakan oleh para manajer untuk mengatur pekerjaan dengan mengotomatisasikan berbagai proses yang awalnya dilakukan secara manual. Aktivitas bisnis seperti pelacakan dan analisis kerja bisnis, membuat keputusan bisnis, membuat rencana bisnis, dan menentukan alur kerja

5. Decision Support System

DSS merupakan sistem informasi yang menganalisis data bisnis dan informasi lain yang terkait dengan perusahaan untuk menawarkan otomatisasi di pengambilan keputusan atau problem-solving. Seorang manajer menggunakannya pada saat ada kesulitan yang timbul selama operasi bisnis

System Request

System request dibuat ketika perusahaan/organisasi bisnis merasa ada kebutuhan untuk mengembangkan atau memperbarui suatu sistem informasi. Sistem Request merupakan dokumen  yang berisi informasi terperinci tentang proyek pengembangan sistem informasi dan menjadi siklus awal hidupnya pengembangan sistem.

Isi dari system request dapat meliputi beberapa hal berikut:
  1. Project Sponsor: Seorang sponsor proyek adalah orang atau kelompok yang memimpin proyek dan bertanggung jawab atas dana dan sumber daya yang dialokasikan untuk proyek tersebut. Sponsor proyek juga bertanggung jawab untuk memastikan bahwa proyek sesuai dengan visi dan tujuan organisasi, serta memperoleh hasil yang diharapkan.

  2. Business Need / Kebutuhan Bisnis: Kebutuhan bisnis merujuk pada masalah atau tantangan yang harus diatasi oleh sistem informasi yang akan dibangun. Kebutuhan bisnis ini dapat berasal dari berbagai area dalam organisasi, seperti bagian keuangan, manajemen, pemasaran, atau operasi. Penyelesaian kebutuhan bisnis ini menjadi fokus utama dalam pengembangan sistem informasi.

  3. Business Requirements: Business requirements adalah persyaratan fungsional dan non-fungsional dari sistem informasi yang harus dipenuhi untuk memenuhi kebutuhan bisnis. Persyaratan fungsional berkaitan dengan fitur dan fungsi yang harus ada dalam sistem, sedangkan persyaratan non-fungsional berkaitan dengan kinerja, keamanan, dan aspek lain dari sistem.

  4. Business Value: Business value merujuk pada manfaat atau keuntungan yang diharapkan dari sistem informasi. Nilai bisnis dapat diukur dalam bentuk peningkatan efisiensi, penghematan biaya, peningkatan layanan pelanggan, atau peningkatan pendapatan.

  5. Special Issues: Special issues merujuk pada masalah khusus atau kekhawatiran yang harus diatasi selama pengembangan sistem informasi. Hal ini mungkin mencakup masalah teknologi yang kompleks, kebutuhan keamanan data yang tinggi, atau kendala anggaran atau sumber daya manusia. Dalam mengembangkan sistem informasi, penting untuk mempertimbangkan masalah khusus ini dan mengambil tindakan yang sesuai untuk memastikan keberhasilan proyek.


Perbedaan dari businees need, requirement, dan value

Business need merupakan suatu kebutuhan atau masalah yang harus dihadapi oleh sistem informasi untuk membuat organisasi menjadi lebih baik dan mencapai tujuannya, sedangkan business requirements adalah penjelasan tentang fitur atau skill yang harus dimiliki sistem untuk memenuhi kebutuhan bisnis, dan business value merupakan manfaat atau keuntungan yang diharapakan sistem informasi ketika organisasi mencapai tujuannya. Business value dapat diukur dari berbagai bentuk seperti penghematan biaya, efisiensi, kualitas layanan, atau kepuasan pelanggan. Kesimpulannya business need berkaitan dengan masalah yang harus diatasi, business requirement berkaitan dengan fitur  yang harus dimiliki, dan business value berkaitan dengan manfaat atau keuntungan yang diharapkan

Deskripsikan strategi yang dilakukan dalam tahapan analysis

Pada tahap ini, tim pengembang melakukan analisis mendalam terhadap kebutuhan bisnis dan persyaratan sistem untuk membangun solusi yang tepat. Berikut adalah beberapa strategi yang dilakukan dalam tahap analisis:
  • Memahami Kebutuhan Bisnis: Tim pengembang harus memahami kebutuhan bisnis secara mendalam, termasuk masalah yang harus diatasi, tujuan bisnis yang ingin dicapai, dan kendala atau tantangan yang dihadapi. Untuk itu, dapat dilakukan wawancara dengan pengguna dan pemangku kepentingan untuk mendapatkan pemahaman yang lebih baik tentang kebutuhan bisnis.
  • Mengidentifikasi Persyaratan Sistem: Setelah memahami kebutuhan bisnis, tim pengembang harus mengidentifikasi persyaratan sistem secara lebih rinci, baik dari sisi fungsional maupun non-fungsional. Persyaratan ini dapat dijelaskan dalam dokumen seperti Business Requirement Document (BRD) atau Functional Specification Document (FSD).
  • Menentukan Arsitektur Sistem: Tim pengembang perlu menentukan arsitektur sistem yang akan digunakan dalam mengembangkan solusi. Arsitektur sistem terdiri dari bagaimana sistem akan dibangun, bagaimana data akan disimpan dan diakses, serta bagaimana sistem akan berintegrasi dengan sistem yang sudah ada.
  • Melakukan Analisis Risiko: Tim pengembang juga perlu melakukan analisis risiko untuk memahami kemungkinan masalah atau risiko yang mungkin terjadi selama pengembangan dan penerapan sistem. Dengan melakukan analisis risiko, tim pengembang dapat mengambil tindakan preventif untuk meminimalkan risiko tersebut.
  • Mengembangkan Prototipe: Salah satu strategi yang dilakukan dalam tahap analisis adalah mengembangkan prototipe. Prototipe adalah versi awal dari sistem yang dibangun dengan tujuan untuk menguji konsep, fitur, dan fungsionalitas sistem sebelum dikembangkan secara penuh. Dengan menggunakan prototipe, tim pengembang dapat mengumpulkan umpan balik dari pengguna dan memastikan bahwa solusi yang dibangun memenuhi kebutuhan bisnis.
  • Membuat Rencana Proyek: Tim pengembang harus membuat rencana proyek untuk mengatur jadwal dan sumber daya yang dibutuhkan dalam pengembangan sistem. Rencana proyek harus mencakup jadwal, anggaran, sumber daya manusia, serta tugas dan tanggung jawab setiap anggota tim.

Bagaimana caranya untuk mendapatkan spesifikasi kebutuhan yang sesuai dengan system request

Mendapatkan spesifikasi kebutuhan yang sesuai dengan system request adalah kunci penting dalam pengembangan sistem informasi yang sukses. Berikut adalah beberapa cara untuk mendapatkan spesifikasi kebutuhan yang sesuai dengan system request:

  • Melakukan Wawancara dengan Pengguna dan Pemangku Kepentingan: Salah satu cara terbaik untuk memahami kebutuhan pengguna adalah dengan melakukan wawancara langsung dengan mereka. Tim pengembang harus menanyakan pertanyaan yang tepat untuk mendapatkan pemahaman yang lebih baik tentang kebutuhan bisnis dan persyaratan sistem yang diinginkan
  • Melakukan Observasi dan Pengamatan: Selain wawancara, tim pengembang juga dapat melakukan pengamatan langsung atau observasi pada proses bisnis yang sedang berlangsung. Dengan cara ini, tim pengembang dapat memahami bagaimana proses bisnis dilakukan dan mengidentifikasi masalah atau kesulitan yang dihadapi oleh pengguna.
  • Menggunakan Teknik Analisis: Ada beberapa teknik analisis yang dapat digunakan untuk membantu tim pengembang dalam mengidentifikasi persyaratan sistem yang tepat. Beberapa teknik analisis yang populer adalah Pemodelan Use Case, Pemodelan Data Flow, dan Pemodelan Entity-Relationship.
  • Membuat Dokumen Business Requirements Document (BRD): Dokumen BRD berisi deskripsi lengkap tentang kebutuhan bisnis dan persyaratan sistem yang harus dipenuhi. Dokumen ini harus mencakup deskripsi bisnis, tujuan bisnis, persyaratan fungsional dan non-fungsional, serta spesifikasi teknis.
  • Melakukan Review Dokumen dengan Pemangku Kepentingan: Setelah tim pengembang membuat dokumen BRD, mereka harus melakukan review dokumen dengan pemangku kepentingan untuk memastikan bahwa persyaratan sistem yang dijelaskan dalam dokumen tersebut sesuai dengan kebutuhan bisnis dan system request.

No 6 video explainer untuk no 2

 


Referensi

1. https://www.uc.ac.id/en/5-jenis-sistem-informasi-yang-umum-digunakan/
2. https://www.techopedia.com/definition/707/transaction-process-system-tps
3. https://emeritus.org/in/learn/the-6-types-of-information-systems-and-their-applications/
4. https://profio.co.id/6-cara-jitu-dalam-pengembangan-sistem-informasi/

Comments

Popular posts from this blog

System Request

Data Modelling

Requirement Definition